DEFINISI, TANDA, DAN SIMBOL ANALOGI

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

            Tanda dan simbol sering digunakan dalam karya-karya arsitektur,baik dalampengertian secara tersurat, tampil sesuai bentuknya maupun dalam pengertian tersirat ataumewakili makna tertentu, misalnya dengan cara analogi atau kiasan ( figurative language ). Sejak dulu penyampaian maksud melalui tanda dan simbol telah ada, misalnya orang Cinamempergunakan naga sebagai lambang kekuatan dan biasanya ada di klenteng-klenteng Cina. Bahkan sampai sekarang, banyak arsitek terkenal menggunakan instrumen ini untuk menyampaikan gagasan-gagasan, pesan-pesan atau maksud-maksudnya melalui tanda dan simbol tersebut kepada publik, sebagai contoh karya Frank Gehry yang berupa bangunan museum di pinggiran sungai Bilbao, Spanyol terlihat seperti ikan, rasa kesukaannya terhadap ikan dia tuangkan dalam karya arsitektur tersebut. Namun orang lain memberikan persepsi lain dari karyanya tersebut, ada yang menyebutnya seperti kapal dan yang lain menyebutnya seperti bunga (Soedarsono 2000:121).Contoh di atas menjelaskan bagaimana persepsi orang bisa berbeda terhadap sebuah obyek, jadi bila dikaitkan dengan perception atau persepsi atau tanggapan atau penglihatan manusia terhadap tanda dan simbol yang terdapat pada space atau ruang, maka terbentuknya persepsi manusia sangat tergantung pada kemampuannya dalam “membaca” tanda atau simbol tersebut dengan modal memori yang ada pada otaknya dan bentuk tanda atau simbol dalam memberikan “ penjelasan “ pada manusia yang melihatnya. Jadi pada dasarnya mempelajari secara teoritis mengenai persepsi manusia dalam kaitannya dengan tanda, simbol dan spasial dimaksudkan untuk melihat komunikasi yang terjadi antara bangunan dengan manusia yang melihatnya. Ini sangat bermanfaat dalam menyampaikan pesan, ide arsitek sekaligus memperkaya imajinasi manusia dalam pengalamannya menelusuri berbagai tanda dan simbol tersebut.

 

 

 

 

B. Rumusan Masalah

         1.         Apa pengertian, macam-macam, dan syarat definisi

         2.         Arti dari tanda dan simbol

         3.         Apa pengertian, tujuan, jenis-jenis, ciri-ciri dan contoh analogi

C. Tujuan Penelitian

         1.         Mampu menjelaskan dan mendeskripsikan Pengertian, macam-macam, dan syarat definisi

         2.         Mampu menjelaskan Pengertian tanda dan simbol

         3.         Mampu menjabarkan dan menjelaskan Pengertian, tujuan, jenis-jenis, ciri-ciri, dan contoh analogi


BAB II

               PEMBAHASAN

 

1.     Definisi

A. Pengertian Definisi

Istilah “definisi” berasal dari kata Latin definitio yang berarti “penentuan arti” atau“pembatasan”. Sekarang ini, pengertian definisi adalah keterangan yang merupakan uraian atau penjelasan tentang arti suatu kata atau ungkapan yang membatasi makna suatu kata atau ungkapan tersebut. Kataatau ungkapan yang hendak dijelaskan disebut definiendum, sedangkan bagian yang menjelaskan definiendum itu disebut definiens. Definisi dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yakni definisi nominal (verbal) dan definisi real. Definisi nominal terdiri atas definisi nominal umum dan definisi nominal khusus. Definisi real terdiri atas definisi real esensial dan definisi real deskriptif. Definisi real esensial dapat dibagi lagi menjadi definisi real esensial fisik dan definisi real esensial metafisik. Definisi real deskriptif dapat dibagi lagi menjadi definisi real deskriptif kausal, definisi real genetik, dan definisi real deskriptif aksidental.

 

B. Macam-macam Definisi

·         Definisi nominal atau definisi verbal

Definisi nominal atau definisi verbal adalah definisi yang paling sederhana dan bersifat sementara karena hanya memberi penjelasan etimologis atau memberi sinonim kepada istilah yang hendak dijelaskan. Definisi nominal tidak memberi pengertian yang hakiki tentang sesuatu yang dijelaskan itu. Contoh definisi nominal yang memberi penjelasan etimologis: Logika adalah istilah yang diambil dari kata Yunani logikos, yang dibentuk dari kata benda logos, yang berarti “Sesuatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal, kata, percakapan” atau “ungkapan lewat bahasa”. Contoh definisi nominal yang memberi sinonim definiendum: Hamba ialah budak atau pelayan. Arca ialah patung. Semua jenis kamus pada umumnya adalah definisi nominal.

o   Definisi nominal umum

Definisi nominal umum adalah definisi yang padaumumnyaditerimaolehsemua orang, yang memberi penjelasan tentang suatu kata atau ungkapan dengan sesuatu yang sesuai dengan pemahaman umum. Misalnya: ungkapan “suami adalah pria yang telahmenikah”. 

o   Definisi nominal khusus

Definisi nominal khusus adalah definisi yang bersifatrelatif dan seringkali jugasubjektif. Olehkarena itu, tidak berlaku umum, atau kendatipun dikenal umum, kata atau ungkapan itu memilikiarti yang berbeda-beda. Contohnya: kata atau ungkapan “bebas”, “gotongroyong”, dan sebagainya.

·         Definisi Real

Definisi real dianggap searti dengan definisi analitis atau definisi eksplikatif. Definisi real dapat dibagi menjadi definisi esensial dan definisi deskriptif.

 

o   Definisi Esensial

Definisi esensial adalah definisi yang benar-benarsanggupmemberi pengertian yang hakikitentang sesuatu yang hendakdijelaskan. Definisi esensial adalah penjelasan lewaturaianbagian-bagian yang esensial tentang sesuatu tersebut. Prinsippenyusunan definisi esensial ialah pergenus et differential, yakni penyusunan definisi dari genus proximum (proximate genus) dan differentia specifica. Definisi esensial dapatdibedakanlagiatas definisi esensial fisik dan definisi esensial metafisik.

o   Definisi Esensial Fisik

Definisi esensial fisik adalah penjelasan yang mengacupadauraianbagian-bagian yang mewujudkanesensi sesuatu yang menjadi definiendum. Sebagai contoh, manusia adalah “hewanberakalbudi yang terdiriatastubuh dan jiwa”.

o   Definisi Esensial Metafisik

Definisi Esensial Metafisik adalah definisi yang paling ideal, yang benar-benarterdiriatas genus proximum dan differentia specifica. Contoh klasikyang paling terkenal ialah dibuatoleh Aristoteles, yaitu homo est animal rationale (manusia adalah “hewan yang berakalbudi”)

o   Definisi Deskriptif

Definisi deskriptif adalah penjelasan yang mengacupadauraiantentang ciri-ciri khusus yang dimilikioleh sesuatu yang dijelaskan itu. Definisi deskriptif dapatdibedakanlagiatas definisi kausal, definisi genetik, dan definisi aksidental.

o   Definisi Kausal

Definisi kausal ialah definisi yang menjelaskan sebab-akibat sesuatu yang menjadi definiendum. Contohnya: kalimat “Pena adalah alat yang dibuat manusia untuk menulis”.

o   Definisi Genetik

Definisi genetik adalah definisi yang memberi penjelasan tentangasalusul atau menguraikanbagaimana sesuatu itu terjadi. Contohnya: kalimat “Awan adalah uap air yang menguapkeudarakarenapemanasanlaut yang disinariolehmatahari”.

o   Definisi Aksidental

Definisi aksidental adalah definisi yang disusun dari genus proximum dan accidentia. Jadi, definisi aksidental ialah definisi yang menyebutsemua ciri-ciri aksidental dari sesuatu yang menjadi definiendum itu. Misalnya: “Gajah adalah hewanberkakiempat yang memilikibelalai, berambuthalus, berkupingdua, memilikiukurantubuh yang sangat besar, dan seterusnya”.

 

C. Syarat Membuat Definisi

Syarat Membuat Definisi

1.      Definisi harus dibolak – balik. Difiniens (kata- kata yang digunakan untuk mendefinisikan) harus setara dengan definiendum ini artinya definisi tidak boleh terlalu luas atau terlalu sempit.

2.      Definisi sebaiknya tidak menggunakan bentuk negative, bila masih memungkinkan dalam bentuk negative misalnya ‘pintar’ ya ‘tidak bodoh’.

3.      Definiendum tidak boleh masuk dalam definiens. Pelanggaranterhadap syarat ini akanmengakibatkankesalahannya yang disebut ‘circular definition(definisi yang berputar- putar).

4.      Sebuah definisi harus menyatakan ciri- ciri hakiki dari definiendumnya. Olehsebab itu, definisi yang terbaik adalah memasukan ke dalam genus terdekat, kemudian ditambah dengan ciri- ciri khusus sebagaipembedanya. Dengan kata 89. lain, pergenus et diffentia.

5.      Definisi tidak boleh dengan bahasa yang kabur atau kiasan.

 

 

2.      Tanda Dan Simbol

Antara tanda dan simbol memang berbeda sebagaimana dituturkan oleh Suusanne K. Langer, menurutnya, hubungan yang logis antara tanda dan obyeknya adalah hubungan yang sangat sederhana. Menurut Susanne K. Langer, selanjutnya mengerti suatu barang atau suatu situasi tidaklah sama dengan memberikan reaksi terhadapnya secara terang-terangan atau mengetahui barang atau situasi itu ada di hadapannya.

 

3.      Analogi

A. Pengertian Analogi

Pengertian analogi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan terhadap gejala khusus dengan membandingkan atau mengumpamakan suatu objek yang sudah teridentifikasi secara jelas terhadap objek yang dianalogikan sampai dengan kesimpulan yang berlaku umum.

Pengertian analogi menurut para ahli:

·         Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Analogi adalah persesuaianantarakeduabenda yang berlainan.

·         Louis O Kattsef
Analogi adalah berusaha untuk mencapaikesimpulan dengan menggantikan dengan apa yang kitacoba untuk membuktikan dengan sesuatu yang serupa dengan  hal tersebut.Namun, yang lebih dikenal dan kemudian menyimpulkan kembaliapa yang mengawalipenalarankita.

·         Mundiri
Analogi adalah proses dari fenomenamenujufenomena yang lian yang sejenis kemudian disimpulkanbahwaapa yang terjadipadafenomena yang pertamaakanterjadipada fenomen yang lain.

·         Syarkawi Dhofir
Analogi adalah proses berfikir untuk menyimpulkan sesuatu berdasarkankesamaannya dengan sesuatu yang lain.

·         Poespoprodjo
Analogi adalah suatu perbandingan yang dipakai untuk mencobamembuat suatu idea yang dapatdipercayagunamembuat suatu konsep yang sulitmenjadimudah dan jelas.

·         Soekadijo
Analogi adalah berbicara dua hal yang berlainan, yang satubukan yang lain, dan dua hal yang berlainan itu dibandingkansatu dengan yang lainnya.

·         Poedjawijatna
Analogi adalah perngertian yang menunjuk sesuatu yang sama tetapi dalam kesamaan itu ada sesuatu yang berbeda pula.

 

B. Tujuan Analogi

Setelah mengetahui dan mengerti apa itu analogi, selanjutnya adalah mengetahui dan memahami mengapa analogi digunakan, dengan kata lain tujuan dari penggunaan analogi itu sendiri yaitu sebagai berikut:

·         Membuat persamaan dari dua hal yang berbeda

·         Meluruskan kekeliruan dari sebuah permasalahan

·         Membuat klasifikasi

·         Menyederhanakan hal yang sulit menjadi mudah dipahami (terutama bagi orang awam)

C. Jenis-jenis Analogi

1.      Analogi induktif

Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua.Analogi induktif merupakan suatu metode yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua barang khusus yang diperbandingkan.Misalnya, Tim Uber Indonesia mampu masuk babak final karena berlatih setiap hari. Maka tim Thomas Indonesia akan masuk babak final jika berlatih setiap hari.

2.      Analogi deklaratif

Analogi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal.Cara ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai.Misalnya, untuk penyelenggaraan Negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala Negara dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan yang benar diperlukan seinergitas antara akan dan hati.

3.      Analogi pinjaman

Dalam hal ini digunakan persamaan dan perbedaan yang terdapat pada realita, menjadikannya ada alogi yang diutamakan dan lainnya seolah meminjam.

4.      Analogi susunan

Penganalogian yang digunakan demi terciptanya suatu susunan realitas terhadap suatu pengertian

5.      Analogi palsu

Membuat sebuah analogi untuk sebuah gagasan agar terlihat benar, namun menggunakan perumpamaan atau istilah yang tidak ada hubungannya dengan gagasan awal tersebut

6.      Analogi pincang

Sebenarnya adalah analogi yang keliru, namun kekeliruannya masih dapat diterima dan sulit untuk dibuktikan kekeliruannya itu.Penganalogian jenis ini sering terjadi ketika membuat sebuah persamaan yang tidak atau kurang tepat.

D. Ciri-ciri Analogi

Ciri-ciri Analogi:

Ø  Berisi perbandingan dari dua hal/benda/bentuk yang berbeda, namun memiliki kesetaraan atau kesamaan di antara keduanya.

Ø  Bila di dalam suatu paragraf, maka kalimat-kalimat yang digunakan merupakan kalimat penjelas dari dua hal/bentuk/benda yang dibandingkan tersebut.

Ø  Umumnya kalimat terakhir merupakan kesimpulan dari paragraf yang bersifat membandingkan atau menggunakan penganalogian tersebut.

Ø  Menggunakan kata analogi seperti: seolah, bagaikan, laksana, layaknya, dan kata-kata yang memiliki makna sejenis dengannya.

 

E. Contoh Analogi

Berikut ini terdapat beberapa contoh analogi, yaitu:

ü  Contoh analogi 1

Bodi adalah anak yang penakut sikapnya ini membuatnya sering menjadi bahan mainan teman-temannya. Bagai kerbau dicocok hidung ia selalu mengikuti apa kata orang lain.Sehingga ia tidak dapat berkembang dan selalu hanya bisa diam sama seperti kerbau yang hanya bisa diam ketika hidungnya dicocok untuk melakukan apa yang diinginkan tuannya.

ü  Contoh analogi 2

Belajar dengan menggunakan buku adan kertas seperti pedang yang berkepala dua.Jika menggunakan kertas terlalu banyak dapat menyebabkan hutan gundul dan pemanasan global terjadi.Tapi apabila tidak menggunakan kertas dapat menyebabkan orang tidak dapat belajar dengan baik apalagi yang memiliki tingkat ekonomi terbatas serba salah untuk mengambil keputusan seperti saat menggunakan pedang berkepala dua yang bisa menyerang dua arah yang berlawanan.

ü  Contoh analogi 3

Pertumbuhan tindak kejahatan korupsi di Indonesia terus bertumbuh pesat. Baru saja ada yang tertangkap sudah muncul banyak tersangka lain yang terus menghebohkan dunia perpolitikan Indonesia.Sama halnya seperti pepatah mati satu tumbuh seribu. Begitulah juga keadaan tindak korupsi di Negara ini yang terus tumbuh pesat dan merugikan banyak orang.

ü  Contoh analogi 4

Belajar matematika butuh ketelitian apalagi ketika mempelajari beberapa bab tertentu yang butuh tingkat ketelitian yang tinggi.Sama seperti kira mencari jarum di tumpukkan jerami ialah hal yang susah namun bukanlah mustahil jika dilakukan dengan penuh semangat dan konsentrasi. 

ü  Contoh analogi 5

Ternyata monyet merawat anaknya mirip dengan cara manusia merawat anaknya. Mereka juga menyusui anaknya dan tentunya mereka juga selalu menggendong anaknya penuh belas kasih.Induk monyet juga sangat menjaga anaknya dari marabahaya sama seperti ibu kita yang juga selalu menjaga kita.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kesimpulan

Dari pernyataandiatasdapatdisimpulkanbahwa pengertian definisi adalah Istilah “definisi” berasal dari kata Latin definitio yang berarti “penentuan arti” atau “pembatasan”. Sekarang ini, pengertian definisi adalah keterangan yang merupakan uraian atau penjelasan tentang arti suatu kata atau ungkapan yang membatasi makna suatu kata atau ungkapan tersebut.

Pengertian analogi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan terhadap gejala khusus dengan membandingkan atau mengumpamakan suatu objek yang sudah teridentifikasi secara jelas terhadap objek yang dianalogikan sampai dengan kesimpulan yang berlaku umum. Ada 6 jenis analogi yaitu analogi induktif, analogi deklaratif, analogi pinjaman, analogi susunan, analogi palsu, dan analogi pincang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

https://pengertianahli.id/pengertian-definisi-apa-itu-definisi/

https://www.google.co.id/amp/s/saintif.com/analogi-adalah/amp/

https://www.slideshare.net/mobile/DiyanHardiyanti/pengertiankonsepterm-logika

Posting Komentar

0 Komentar